BEBERAPA waktu lalu Kabupaten Cianjur diguncang gempa dahsyat. Ratusan rumah dan bangunan hancur dan ratusan jiwa melayang. Musibah itu adalah sebuah kejadian alam (natural hazard) yang menimpa manusia, gempa tentu mempunyai konstruksi makna yang beragam.
Di tengah kesedihan mendalam para korban, kelompok radikal mempolitisasi bencana dalam makna yang sesuai tujuan mereka. Bencana dimaknai sebagai balasan terhadap negeri yang tidak menerapkan khilafah.
Menanggapi adanya narasi tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri, KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan, apa yang dinarasikan kelompok radikal bahwa bencana yang melanda negeri ini karena bangsa ini tidak menerapkan sistem khilafah adalah sesuatu yang menyesatkan.