Islam adalah agama yang damai dan penuh cinta.
Islam selalu mengajak untuk berbuat baik dan menghindari balas dendam.
Mencintai sesama merupakan bentuk kita memiliki iman dan menjadi bukti akan ajaran Islam yang luar biasa.
Mungkin, tak jarang dari kita yang tidak suka dengan perilaku orang lain.
Tak satu pun dari manusia yang terbebas dari kesalahan.
Untuk itu, kita tidak boleh membenci satu sama lain dan tetaplah berbuat baik terhadap sesama.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah (2) : 195: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan diirmu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Ipnu R Noegroho dalam bukunya, The Power of Husnudzon, menjelaskan seorang Muslim dan Muslimah yang baik adalah mereka yang tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak fokus untuk mencari kapling di surga sendiri, dan tidak sibuk beramal saleh sendirian.
Ipnu juga menjelaskan sebuah riwayat hadis Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah dia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya.
Jika tidak mampu, maka dengan lisannya.
Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya.
Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR Muslim) Maka dari itu, apabila kita menemui kezaliman dan hal yang tidak disukai, maka kita harus bertindak sekecil apapun untuk berusaha mengatasinya.
Apalagi, jika hal itu berisiko untuk menebar kebencian sesama dan mengajak orang lain untuk ikut membenci.
Belajar dari Rasulullah SAW yang tidak pernah membenci kaum Quraisy meski telah dizalimi berkali-kali.
Beliau SAW selalu memaafkan kesalahan orang lain sehingga bisa menasihatinya agar bisa kembali ke jalan yang benar.
Dalam sebuah hadis yang disebutkan pula dalam buku The Power of Husnudzon, sebagaimana anjuran Rasulullah SAW, dari Mu’az bin Jabal RA Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada.
Iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya dan pergauliah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR At Tirmidzi).